Inilah Sebuah Pesan Gus Baha Rembang kepada Menteri Monoarfa, untuk Lanjutkan Tradisi Ulama


REMBANG – Bulan Ramadhan 1443 H ini, Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia, H. Suharso Monoarfa, bersama Anggota Komisi I DPR RI, H. Arwani Thomafi melakukan kunjungan di kediaman  K.H. Ahmad Bahauddin Nur Salim atau yang akrab disebut Gus Baha, di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA, di Desa Narukan, Kecamatan Kragan, pada Minggu siang (18/04/2022).

Kunjungan silaturahmi Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) H. Suharso Monoarfa, yang juga Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bersama Sekretaris Jenderal H.Arwani Thomafi, siang itu dalam rangka Safari Ramadhan di Jawa Tengah dan Jawa Timur .

"Tujuan kunjungan ini, kami lakukan untuk mempererat tali silaturahmi, dengan para Kyai dan Ulama di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sekaligus  menghadiri Haul KH. Zubair Dahlan di Sarang, Rembang," ungkap Monoarfa kepada awak media seusai silaturahmi.

Pesan Gus Baha

Saat ditanya apakah ada pesan khusus dari Gus Baha, Suharso Monoarfa mengatakan bahwa beliau Gus Baha hanya berpesan, agar untuk terus melanjutkan tradisi ulama.

"Salah satunya bahwa penyiaran pendakwahan seperti yang disampaikan oleh Gus Baha, dengan cara - cara  kontemporer. Alhamdulilah, banyak diikuti oleh banyak generasi, dan itu penting sekali untuk kepentingan umat islam," ucap Monoarfa. 

Target Lolos PT

Saat disinggung tantangan  PPP kedepan, Ketua Umum DPP PPP, Suharso Monoarfa menjelaskan tantangannya, bahwa semua bekerja untuk lolos Parliement Threshold (PT), dan terutamanya pada calon - calon anggota legislatif yang akan datang. Mereka bisa bekerja lebih dekat dengan akarnya, dan bisa menunjukkan, agar dia bisa menjadi contoh keteladanan di manapun mereka berada.

"Untuk target, paling tidak kita lolos parliemen threshold dan kemudian bisa mengembalikan jumlah kursi DPR RI, yang pernah kita capai sebesar 58 pada waktu itu,"  tandas Suharso Monoarfa. (Redaksi)

Posting Komentar

0 Komentar